Harga daging ayam yang semula Rp 20 ribu menjadi Rp 22 ribu per kilogram. Telur ayam menjadi Rp 11 ribu dari Rp 9.000 per kilo. Harga cabe merah naik dari Rp 12 ribu menjadi Rp 16 ribu per kilo. Minyak goreng juga makin tinggi dari Rp 9.000 menjadi Rp 11 ribu per kilo. Gula pasir mengalami sedikit kenaikan yakni dari Rp 6.500 menjadi Rp 7.000 per untuk setiap kilogram. Sementara harga beberapa bahan pokok masih relatif stabil seperti sayuran, beras, dan daging sapi. Namun diperkirakan harga barang-barang tersebut akan terdongkrak sehari menjelang Ramadhan.
Kenaikan harga ini membuat warga yang berpenghasilan rendah semakin kesulitan. Mau tidak mau mereka harus berhemat. Warga pun berharap pemerintah segera menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga terutama pada kebutuhan pokok.
Namun di tengah kenaikan beberapa harga kebutuhan pokok ini, ribuan warga Jalan Kapasan, Surabaya, Jawa Timur, menggelar pembagian sembako gratis. Acara ini diadakan setiap tahunnya oleh masyarakat Tionghoa beragama Kong Hu Cu sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur serta mengamalkan amanah mereka untuk berbuat kebajikan.
Upacara yang telah berusia 101 tahun itu dilaksanakan di Klenteng Makin Boenbio. Masyarakat Kong Hu Cu menyebut upacara itu dengan Khing Hoo Ping atau Sembahyang Rebutan. Selesai sembahyang, acara dibuka dengan pertunjukan barongsai. Kemudian tersedia 4.000 paket bahan kebutuhan pokok dengan menukarkan kupon yang telah dibagikan sehari sebelumnya. Sempat terjadi desak-desakan antar warga yang sejak pagi antre menunggu pembagian.
Jika hal diatas, dilakukan oleh setiap umat, tidak perduli agama apapun. Kesulitan yang menghimpit rakyat Indonesia tidak akan membuat kita menangis, tapi akan terlihat senyum baik bagi tangan yang terulur maupun mereka yang menerima perwujudan kasih itu. Harga-harga bahan pokok boleh naik, kehidupan boleh sulit, tapi mari sebarkan kasih dan biarlah kelebihan diri kita mencukupkan mereka yang berkekurangan.(VM)
Sumber : Liputan 6